Tuesday, March 26, 2013

Metode Pembuatan Briket Serbuk Gergaji dari Kayu Jati yang Sederhana


Pemerintah kembali berencana mengurangi lagi subsidi BBM sebagai dampak defisitnya APBN. Kebijakan tersebut tentunya berimbas pada naiknya kebutuhan rumah tangga, seperti gas dan minyak tanah. Akibatnya, kebutuhan rumah tangga lainnya juga akan menyusul naik.



Mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Eva Hapsari yang dibantu oleh Annisa, berupaya mencari jalan keluar masalah tersebut khususnya bagi warga masyarakat Panggungharjo Sewon Bantul, dengan menciptakan bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah dan gas, yaitu dengan pembuatan briket serbuk gergaji.

Briket sendiri adalah bahan bakar karbon dalam suatu bentuk yang variatif di produksi dari limbah bahan organik maupun turunannya yang masih mengandung sejumlah energi. Penggunaan serbuk gergaji sebagai bahan dasar briket diambil karena di dalam kayu terdapat rantai karbon yang sangat berperan dalam proses pembakaran. Serbuk gergaji yang diambil dalam penelitian ini berasal dari limbah industri kayu yang dibuang begitu saja tanpa ada pengolahan limbah secara optimal, sehingga limbah tersebut bisa di daur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Karya dua mahasiswi FTSP UII penerima Beasiswa Unggulan dari BKPLN Kemendiknas ini juga menjadi salah satu topik yang diangkat dalam acara Seminar Nasional IBE (Innovation on Built Environment) FTSP UII, di Kampus Terpadu UII, pada 24 Desember 2010.

Image


“Pembuatan briket serbuk gergaji dari kayu jati ini menggunakan metode yang sangat sederhana karena bahan-bahan yang digunakan mudah dijangkau dan didapat oleh masyarakat”, kata Eva Hapsari.

Prosesnya, lanjut Eva, dimulai dengan mencampurkan air dan tepung kanji (1:9) lalu direbus hingga mendidih. Setelah itu, serbuk gergaji dicampurkan ke dalam adonan lem kanji, lalu diaduk hingga merata. Siapkan potongan bambu berukuran 10 cm untuk cetakan adonan yang telah dibuat lalu tunggu serbuk gergaji hingga kering. Kemudian cetakan dilepas lalu di keringkan kembali dan siap untuk disajikan.

“Perbandingan (1:9) itu sendiri penting diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari segi kepekatan”, tambah Eva.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, penelitian yang dilakukan ini menggunakan tiga variabel, yakni briket serbuk gergaji, briket serbuk gergaji yang dilumasi oli, dan briket serbuk gergaji yang dilumasi minyak goreng. Ketiganya dipanaskan dan dibakar layaknya penggunaan arang.

Pencampuran briket dengan oli dan minyak goreng akan memperbesar pori-pori sehingga akan mempermudah udara masuk ke dalam briket yang mengakibatkan cepatnya reaksi oksidasi (pembakaran). “Terbukti bahwa briket serbuk gergaji lebih cepat menyala kurang lebih 20 menit dan tahan lama. Hal ini dikarenakan rantai karbon dan Massa Relatif (MR) oli lebih pendek dari pada minyak goreng sehingga penyalaan bisa lebih lama dan awet”, ujar Eva menjelaskan.

Pakar Lingkungan UII, Dr-Ing. Widodo Brontowiyono menilai penelitian ini memiliki nilai ganda. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari serbuk gergaji ini. Selain sebagai alternatif bahan bakar pengganti minyak tanah, bahan ini juga berguna untuk meminimalisir sampah industri, solusi nilai ekonomi masyarakat khususnya menengah ke bawah, hingga terciptanya peluang bisnis.

“Jadi briket dari serbuk gergaji merupakan salah satu solusi sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah yang efisien. Sangat disayangkan apabila sampah yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, dibiarkan begitu saja tanpa adanya daur ulang”, kata Dosen Prodi Teknik Lingkungan menegaskan.

Kepada Humas UII, Dr.Ing. Widodo Brontowiyono yang juga merupakan pembimbing karya dua mahasiswi UII tersebut menyampaikan, penelitian yang dilakukan ini akan didorong untuk diteruskan ke karya yang lebih detail lagi sehingga akan mempermudah untuk menuju pencapaian Hak Paten.

“Penelitian ini sangat berharga untuk mengatasi problem masyarakat. Oleh karena itu, pihak UII akan berusaha membantu mencarikan dana untuk meneruskan penelitian lanjutannya”, lanjut juga sebagai Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII itu.

Sumber: uii.ac.id

3 comments:

  1. bos di jogja dah ad yg jual blum ya breketnya klo dah ad, saya mau masarinya tlong infonya ni no hp saya 085729732818 trimakasih

    ReplyDelete
  2. bos di jogja dah ad yg jual blum ya breketnya klo dah ad, saya mau masarinya tlong infonya ni no hp saya 085729732818 trimakasih

    ReplyDelete
  3. saya supply serbuk kayu kapasitas sampai dengan 40 ton / hari daerah jabodetabek. harga bersaing. 085289056179

    ReplyDelete